Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CekFakta #139 Waspada Penipuan NFT

image-gnews
Ilustrasi NFT. Shutterstock
Ilustrasi NFT. Shutterstock
Iklan

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Bisnis NFT makin digandrungi. Namun, pasar NFT, juga rawan penipuan. Hingga saat ini, sudah ada beberapa kasus penipuan NFT yang terjadi. Menurut riset Chainalysis, penipuan di dunia aset kripto meningkat hingga 81 persen di tahun 2021. Lonjakan ini terjadi seiring tumbuhnya jumlah investor di industri ini. 

Dalam nawala ini pula, Tempo telah memeriksa sejumlah klaim dan menayangkan hasil pemeriksaan terhadap klaim tadi di kanal Cek Fakta Tempo. Salah satu klaim yang diperiksa adalah berbagai narasi terkait vaksin coronavirus disease 2019 9Covid-19).

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

______________________________________________________________________

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo MediaLab

Waspada Penipuan NFT

Belakangan Non-Fungible Token (NFT) semakin banyak digandrungi. Istilah NFT, crypto atau blockchain gaming, dan Metaverse mulai dikenal banyak orang tahun lalu. 

Di Indonesia, baru-baru ini sesosok pemuda bernama Ghozali ramai dibicarakan karena sukses menjual NFT di marketplace NFT populer bernama OpenSea. Ghozali menjual NFT foto selfie dirinya yang diberi nama “Ghozali Everyday”.

Sultan Gustaf AL Ghozali alias Ghozali Everyday di Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, Kamis, 13 Januari 2022. Foto: Dok. Universitas Dian Nuswantoro

Meski berbisnis NFT tengah menguntungkan. Namun, pasar NFT, juga rawan penipuan. Hingga saat ini, sudah ada beberapa kasus penipuan NFT yang terjadi.

Seorang investor yang mengoleksi NFT menjadi korban penipuan dan harus kehilangan lebih dari $1 juta USD (sekitar 14,3 miliar Rupiah). Para investor mulai menyadari penipuan yang terjadi setelah pencipta NFT bernama Frosties kabur dengan membawa uang pada 9 Januari 2022.

Menurut informasi, Frosties memiliki 8888 unit NFT, dengan harga rata-rata 0,04 ETH per NFT atau kira-kira lebih dari $120 USD. Dalam waktu satu jam, semua NFT dijual, tetapi alih-alih mendapatkan NFT-nya, investor justru menemukan fakta bahwa pencipta proyek menonaktifkan semua saluran komunikasi.

Bahkan pencipta proyek telah memindahkan sebagian besar dana dari dompet yang melekat pada akun OpenSea mereka ke dompet lain. Adapun Frosties diduga melakukan penipuan dengan modus tarik karpet (rug pull) pada awal 2022. Setelah berhasil menjual ribuan produk NFT, pihak Frosties hilang dari media sosial. Rug pull adalah taktik tipu-tipu yang mengandalkan sensasi media sosial, membuat harga naik, kemudian meninggalkan proyek tersebut.

Selain penipuan, bisnis NFT juga rawan pencurian seperti yang terjadi pada Todd Kramer. Miliaran NFT miliknya raib dicuri oleh peretas (hacker). Kramer merupakan kolektor 15 NFT senilai total 2,2 juta dollar AS atau sekitar Rp 31,4 miliar. 

Kramer menduga, dirinya terjebak phising karena mengklik tautan yang mirip dengan aplikasi pasar NFT yang ia gunakan. Dari 15 NFT itu, beberapa di antaranya merupakan gambar kera koleksi “Bored Ape Yacht Club”. Aset digital tersebut oleh hacker kemudian dijual di pasar NFT milik OpenSea.

Mengetahui hal ini, Kramer mengunggah cuitan di Twitter dan berkata, “Saya telah diretas. Semua (koleksi) kera saya hilang. Ini baru saja dijual, tolong bantu saya.” Merespons cuitan Kramer, OpenSea lantas membekukan aset NFT yang dijual oleh hacker tersebut. NFT yang dicuri itu pun kembali pada Kramer selang lima jam kemudian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut riset Chainalysis, penipuan di dunia aset kripto kian meningkat di tahun 2021. Lonjakan ini terjadi seiring tumbuhnya para investor di industri ini. Chainalysis mengungkapkan, penipuan di dunia cryptocurrency telah menghasilkan lebih dari US$ 7,7 miliar atau setara Rp 109 triliun (kurs Rp 14.254) sepanjang tahun 2021.

Secara total, penipuan kripto naik 81 persen dibanding tahun 2020. Bentuk penipuan yang paling umum adalah peretasan akun dan penipuan proyek aset kripto yang melarikan diri dengan uang investor.

Waktunya Trivia!

Berikut beberapa kabar tentang misinformasi dan disinformasi, keamanan siber, serta privasi data pekan ini yang mungkin luput dari perhatian. Kami mengumpulkannya untuk Anda.

Apple baru saja merilis iOS dan iPadOS 15.2.1 sebagai pembaruan dari sistem yang sebelumnya dengan pembaruan baru yang terbilang minor. Pembaruan Apple itu dapat diunduh dengan besaran 970 MB dengan beberapa perbaikan, di antaranya perbaikan aplikasi CarPlay yang mengandung bug dan juga peningkatan fitur dari iCloud.

Ilustrasi Apple. Kredit: Reuters

Serangan Ransomware pada Perusahaan Media Portugis Impresa Mengganggu Akun AWS, Surat Kabar Expresso dan Stasiun TV SIC. Grup Lapsus juga meninggalkan catatan yang mengklaim bahwa mereka telah memperoleh akses ke akun Amazon Web Services Impresa.. Perusahaan intelijen melaporkan bahwa geng ransomware mengaku bertanggung jawab dengan merusak semua situs web Impresa dengan catatan tebusan yang ditulis dalam bahasa Portugis.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah mengusut dugaan kebocoran data pelamar kerja di anak perusahaan Pertamina yaitu PT Pertamina Training and Consulting (PTC). Kebocoran data diduga kembali terjadi lewat raid forum pada Rabu, 12 Januari 2022, yang meski nampaknya telah diblokir aksesnya di Indonesia namun tetap bisa diakses di kawasan lainnya.

Jutaan data pasien dari berbagai rumah sakit diduga bocor dan dijual di forum gelap. Peretas mengklaim data berasal dari “server terpusat Kementerian Kesehatan Indonesia” pada 28 Desember 2021. Berdasarkan tautan yang beredar, dokumen sebesar 720 GB berisi informasi medis pasien dari berbagai rumah sakit. Pengunggah di forum tersebut melampirkan sampel 6 juta data berisi, antara lain, nama lengkap pasien, rumah sakit, foto pasien, hasil tes Covid-19 dan hasil pindai x-ray.

Periksa Fakta Sepekan Ini

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial lebih beragam dari pekan sebelumnya. Buka tautannya ke kanal CekFakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Titanium Meetup Jakarta Mengupas Potensi NFT dan Teknologi Blockchain

20 jam lalu

Titanium Meetup, kolaborasi CryptoKhat, CrystalKhat, dan  IDNFT
Titanium Meetup Jakarta Mengupas Potensi NFT dan Teknologi Blockchain

NFT dapat menjadi jembatan antara seni, budaya, dan teknologi, dengan penekanan khusus pada seni Islam.


CekFakta #277 Mewaspadai Bahaya AI di Tangan Ekstremis dan Teroris

7 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
CekFakta #277 Mewaspadai Bahaya AI di Tangan Ekstremis dan Teroris

Mewaspadai Bahaya AI di Tangan Ekstremis dan Teroris


CekFakta #276 Saling Jaga agar Tak Jadi Korban Perdagangan Orang

14 hari lalu

Ilustrasi judi online. Pixlr Ai
CekFakta #276 Saling Jaga agar Tak Jadi Korban Perdagangan Orang

Sampai sekarang, masih ada 44 WNI yang terjebak di wilayah konflik perbatasan Myanmar dan Thailand.


CekFakta #275 Hindari Panik, Bekali Diri untuk Tangkal Hoaks Seputar Cacar Monyet

21 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
CekFakta #275 Hindari Panik, Bekali Diri untuk Tangkal Hoaks Seputar Cacar Monyet

Agustus lalu Kementerian Kesehatan mengumumkan sebanyak 88 kasus cacar monyet (Mpox) di Indonesia.


CekFakta #274 Operasi Gelap Menenggelamkan Narasi #KawalPutusanMK di Twitter

28 hari lalu

Logo baru media sosial X, dahulu Twitter. REUTERS/Dado Ruvic
CekFakta #274 Operasi Gelap Menenggelamkan Narasi #KawalPutusanMK di Twitter

Operasi Gelap Menenggelamkan Narasi #KawalPutusanMK di Twitter


CekFakta #273 Hati-hati Penipuan Berkedok "Menyelesaikan Misi"

35 hari lalu

Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com
CekFakta #273 Hati-hati Penipuan Berkedok "Menyelesaikan Misi"

beragam siasat dilakukan para pelaku online scam alias penipuan daring dalam mencari mangsa. Ada yang bernama "investasi", "kemitraan", "undian".


CekFakta #272 Bagaimana Disinformasi Memecah Belah Masyarakat

42 hari lalu

Ilustrasi hoaks atau fake news. Shutterstock
CekFakta #272 Bagaimana Disinformasi Memecah Belah Masyarakat

Disinformasi punya kemampuan yang berbahaya: menebar kebencian dan memecah belah masyarakat.


CekFakta #271 Membaca Penyebab Kecenderungan Percaya Hoaks dan Deepfake saat Pemilu

49 hari lalu

Gambar tangkapan layar video yang memperlihatkan perbedaan antara rekaman asli dengan deepfake. Credit: Kanal YouTube WatchMojo
CekFakta #271 Membaca Penyebab Kecenderungan Percaya Hoaks dan Deepfake saat Pemilu

Membaca Penyebab Kecenderungan Percaya Hoaks dan Deepfake saat Pemilu


CekFakta #270: Membekali Diri Menghadapi FraudGPT dan Berbagai AI Jahat

56 hari lalu

Rekomendasi AI Selain ChatGPT. Foto: Canva
CekFakta #270: Membekali Diri Menghadapi FraudGPT dan Berbagai AI Jahat

CekFakta #270: Membekali Diri Menghadapi FraudGPT dan Berbagai AI Jahat


CekFakta #270 Membekali Diri Menghadapi FraudGPT dan Berbagai AI Jahat

56 hari lalu

Rekomendasi AI Selain ChatGPT. Foto: Canva
CekFakta #270 Membekali Diri Menghadapi FraudGPT dan Berbagai AI Jahat

CekFakta #270 Membekali Diri Menghadapi FraudGPT dan Berbagai AI Jahat