Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CekFakta #138 Varian Baru Covid-19 Ditemukan di Prancis

image-gnews
Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Iklan

Halo, pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Peneliti di Prancis menemukan coronavirus disease 2019 (Covid-19) dengan varian baru B.1.640.2 yang viral dengan sebutan varian IHU. Varian ini ditemukan di tengah merebaknya Omicron.

Dalam nawala ini pula, Tempo telah memeriksa sejumlah klaim dan menayangkan hasil pemeriksaan terhadap klaim tadi di kanal Cek Fakta Tempo. Salah satu klaim yang diperiksa adalah berbagai narasi terkait vaksin Covid-19.

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

______________________________________________________________________

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo MediaLab

Varian Baru Covid-19 Ditemukan di Prancis

Peneliti di Méditerranée Infection University Hospital Institute (IHU), Prancis, menemukan Covid-19 dengan varian baru B.1.640.2 yang populer di masyarakat Indonesia dengan varian IHU. Varian ini ditemukan kala varian Omicron merebak. Sedikitnya, ada 12 kasus di Prancis yang sudah dilaporkan terkait dengan varian IHU.

Semua kasus itu memiliki riwayat perjalanan ke Kamerun di Afrika. Namun, belum diketahui apakah infeksi IHU juga terjadi di lokasi lain atau negara lain. Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020, Tjandra Yoga Aditama mengaku sudah mendengar adanya varian itu, tapi menurut dia, semuanya masih berdasarkan pernyataan pakar dari Prancis yang melaporkan beberapa kasus yang mereka curigai tertular virus Covid-19 strain B.1640.2.

Guru Besar di Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Tjandra Yoga Aditama, yang juga Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara periode 2018-2020 . ISTIMEWA

“Sebaiknya kita tunggu data ilmiah yang lebih jelas, tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,” ujar dia melalui pesan WhatsApp, Kamis, 6 Januari 2022. Tjandra menambahkan, hingga saat ini, tidak ada nomenklatur ‘varian IHU’ dalam Covid-19 karena IHU adalah nama institusi yang salah satu stafnya melaporkan kasus itu, bukan abjad Yunani yang biasa dijadikan patokan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO untuk memberi nama varian baru SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19.

Menurut aturan International Health Regulation (IHR), jika ada kecurigaan sesuatu penyakit menular yang penting, maka yang dapat secara resmi melaporkan ke WHO adalah ‘IHR focal point’ di negara itu. “Tentu sesudah di dalam negeri di analisa mendalam berdasar kemungkinan berbagai laporan pakar di negara itu,” tutur Tjandra.

Jika hanya satu pendapat, Tjandra melanjutkan, maka tentu masih perlu analisa mendalam sebelum nantinya jadi atau tidak sebagai laporan IHR focal point negara itu ke dunia. “Saya kebetulan pernah menjadi IHR focal point Indonesia selama 5 tahun sejak 2009-2014, sebelum saya bergabung dan menjadi Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara.

Selain itu, karena varian ini memiliki kode B.1640.2, maka sebenarnya sejak 22 November 2021 WHO sudah menggolongkan B.1640 (tanpa pembagian “.1” atau “.2”) sebagai Variant under Monitoring (VuM), bersama dengan B.1.1.318 dan C.1.2. Disebutkan juga bahwa B.1640 sudah dilaporkan dari beberapa negara sejak September 2021.

Saat ini, kata Tjandra, ada tiga varian yang sekarang masuk sebagai VuM. Dan untuk memberikan penamaannya, ini masih dimonitor untuk tahu bagaimana situasinya. “Bisa saja sesudah dimonitor lalu dianggap tidak bermasalah dan dimasukkan ke dalam formerly monitored variants, bahkan jika memang benar-benar bermasalah akan dijadikan Variant of Interest (VoI), dan lainnya,” kata Tjandra menjelaskan.

Menanggapi isu varian IHU, Kementerian Kesehatan RI memastikan bahwa varian IHU tersebut belum terdeteksi di Indonesia. Berdasarkan hasil tes Whole Genome Sequences (WGS), juga menunjukkan varian tersebut belum terdeteksi. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, varian IHU tersebut kini ditetapkan sebagai Variant under Monitoring (VuM) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Artinya, varian tersebut kini masih terus diteliti dan diawasi.

Varian IHU juga disebut kenal terhadap vaksin. Terkait hal itu, dr Nadia meminta agar masyarakat tetap menunggu hasil kajian dan analisis dari beragam kasus global dan WHO. “Semua vaksin memiliki efikasi untuk tetap melawan virus COVID-19 termasuk variannya ya,” kata Siti Nadia Tarmizi, Jumat, 7 Januari 2022. Ia pun mengingatkan agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang belum bisa dipertanggungjawabkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Waktunya Trivia!

Berikut beberapa kabar tentang misinformasi dan disinformasi, keamanan siber, serta privasi data pekan ini yang mungkin luput dari perhatian. Kami mengumpulkannya untuk Anda.

Ada Bug di Perangkat Lunak, Kyoto University Kehilangan 77 TB Data Penelitian. Pekerja pemeliharaan komputer di Kyoto University menemukan bug di dalam perangkat lunak yang digunakan untuk mencadangkan data. Bug itu membuat 77 TB data penelitian hilang. Perangkat lunak tersebut adalah sistem komputasi University Hewlett-Packard Cray, yang disebut Lustre. Tim mengunggah halaman Failure Information yang merinci apa yang diketahui sejauh ini tentang hilangnya data itu. Mereka melaporkan bahwa file di /LARGEO (pada sistem penyimpanan DataDirect ExaScaler) hilang selama prosedur pencadangan sistem.

Aplikasi WhatsApp Aero baru-baru ini diperbincangkan karena memiliki fitur-fitur yang tidak ada di WhatsApp biasa. WhatsApp Aero merupakan modifikasi dari aplikasi percakapan yang dibuat oleh Meta, dulu bernama Facebook. WhatsApp Aero memiliki fitur seperti menghilangkan status sedang online. WhatsApp Aero saat ini hanya bisa diunduh di toko aplikasi pihak ketiga, di luar tempat resmi seperti Google Play Store dan Apple App Store. Ini membuat jaminan keamanannya tak sebesar jika didapat dari tempat resmi. 

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com

Jutaan Data Pasien RS di Indonesia Dijual di Forum Gelap. Jutaan data pasien dari berbagai rumah sakit diduga bocor dan dijual di forum gelap. Peretas mengklaim data berasal dari “server terpusat Kementerian Kesehatan Indonesia” pada 28 Desember 2021. Berdasarkan tautan yang beredar, dokumen sebesar 720 GB berisi informasi medis pasien dari berbagai rumah sakit. Pengunggah di forum tersebut melampirkan sampel 6 juta data berisi, antara lain, nama lengkap pasien, rumah sakit, foto pasien, hasil tes Covid-19 dan hasil pindai X-Ray.

Whistleblowers Mengklaim Layanan Pesan Teks Swiss Diam-diam Membantu Pemerintah Mengawasi Pengguna Ponsel. Sebuah perusahaan Swiss yang melakukan kontrak dengan beberapa nama besar dunia dituduh menjual akses ke pemerintah untuk tujuan pengawasan. Mitto AG, penyedia layanan pesan teks terkemuka ke banyak nama paling terkenal di dunia di bidang teknologi, menjual akses pintu belakang ke jaringannya menurut mantan karyawan dan klien. Skema tersebut diduga dijalankan oleh salah satu pendiri dan Chief Operating Officer Ilja Gorelik dan hanya diketahui oleh sekelompok kecil karyawan tingkat tinggi.

Periksa Fakta Sepekan Ini

Dalam sepekan terakhir, klaim yang beredar di media sosial lebih beragam dari pekan sebelumnya. Di antara klaim-klaim tersebut, klaim keliru seputar vaksin Covid-19 lebih mendominasi. Salah satunya, Klaim Vaksin Bisa Mengubah Warna Darah. Buka tautannya ke kanal CekFakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

23 jam lalu

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Arianti Anaya, berlari menghindari awak media seusai memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis, 12 September 2024. Arianti Anaya, diperiksa sebagai saksi terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri Covid-19 TEMPO/Imam Sukamto
Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

Sebelumnya, sudah ada banyak nama yang dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi APD Covid-19


Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

1 hari lalu

Ilustrasi mengenakan masker/pencemaran udara. REUTERS/Beawiharta
Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

Pemprov Papua melalui Dinas Kesehatan setempat meminta masyarakat agar mulai menerapkan penggunaan masker guna mencegah penularan virus Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet


Imbas Pavel Durov Ditangkap, Telegram Ubah Kebijakan Private Chat?

2 hari lalu

Ilustrasi Telegram. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Imbas Pavel Durov Ditangkap, Telegram Ubah Kebijakan Private Chat?

Setelah ditangkapnya Pavel Durov, Telegram berusaha memberbaiki private chat untuk mengontimalkam usaha mereka.


Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

3 hari lalu

Suasana lengang area konter 'check in' Terminal Internasional saat hari pertama pembukaan kembali penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis 14 Oktober 2021. Bandara Ngurah Rai resmi dibuka kembali untuk melayani penerbangan internasional meskipun hingga Kamis siang masih belum ada pengajuan 'slot time' penerbangan internasional dari maskapai penerbangan di bandara tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

Erick Thohir merger PT Angkasa Pura I (Persero)atau AP I dan AP II melalui proses integrasi yakni PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.


CEO Telegram Pavel Durov Diciduk di Prancis, Bagaimana Update Kasusnya?

3 hari lalu

Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov. REUTERS/Albert Gea
CEO Telegram Pavel Durov Diciduk di Prancis, Bagaimana Update Kasusnya?

Pavel Durov, bos Telegram, mengeluarkan pernyataannya soal penanggkapan yang dialaminya saat berada di Prancis.


Karier Paul Pogba: Manchester United, Juventus, Timnas Prancis

5 hari lalu

Pemain Juventus, Paul Pogba. REUTERS/Massimo Pinca
Karier Paul Pogba: Manchester United, Juventus, Timnas Prancis

Paul Pogba kembali mengikuti Juventus di media sosial Instagram. Sebelumnya, pemain Prancis itu dilarang bermain sepak bola setelah kena skors


Ribuan Orang Turun ke Jalan, Protes Perdana Menteri Baru Prancis

5 hari lalu

Para pengunjuk rasa berkumpul untuk mengecam penolakan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam menunjuk perdana menteri dari koalisi sayap kiri New Popular Front di Paris, Prancis, 7 September 2024. REUTERS/Benoit Tessier
Ribuan Orang Turun ke Jalan, Protes Perdana Menteri Baru Prancis

Ribuan orangg turun ke jalan di seluruh Prancis untuk memprotes pencalonan Michel Barnier yang berhaluan kanan-tengah sebagai perdana menteri


Komentar Pertama CEO Telegram Pavel Durov setelah Penangkapannya

6 hari lalu

Pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov. REUTERS/Albert Gea
Komentar Pertama CEO Telegram Pavel Durov setelah Penangkapannya

Pavel Durov mengatakan bahwa pihak berwenang Prancis menempatkan inovasi dalam risiko dalam komentar publik pertamanya sejak penahanannya.


Kesaksian Perempuan Prancis yang Dibius Suami Selama 10 Tahun untuk Diperkosa 50 Orang

7 hari lalu

Gisele Pelicot, tengah, selama persidangan suaminya yang dituduh membiusnya selama hampir 10 tahun dan mengundang orang asing untuk memperkosanya di rumah mereka. Cuplikan video REUTERS
Kesaksian Perempuan Prancis yang Dibius Suami Selama 10 Tahun untuk Diperkosa 50 Orang

Gisele Pelicot, memberikan kesaksian pertama dalam persidangan Prancis dimana suaminya membiusnya agar dia diperkosa 50 orang selama satu dekade


Macron Tunjuk Mantan Negosiator Brexit sebagai PM Prancis Baru

7 hari lalu

Mantan negosiator Brexit Uni Eropa dan kandidat utama presiden partai kanan tengah Prancis Les Republicains (LR), Michel Barnier. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Macron Tunjuk Mantan Negosiator Brexit sebagai PM Prancis Baru

Macron berharap Michel Barnier akan mengakhiri kebuntuan selama berminggu-minggu sejak pemilu sela Prancis.