TEROKA
6 Januari 2022
Pandemi di Marapu
Pandemi membuat denyut kehidupan seakan terhenti di kampung adat Tarung, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. Tak hanya ekonomi yang lesu, masyarakat penganut kepercayaan Marapu harus menata hidup kembali setelah kebakaran menghanguskan tempat tinggal mereka.
Penganut Marapu di kampung adat itu bangkit dan kembali menggelar
ritual paling sakral, Wulla Poddu. Ritual adat yang dihelat setahun sekali itu mengajarkan harmoni manusia, hewan, alam, dan Tuhan yang mereka sembah.
Kami mereportasekan kembali Marapu, terutama setelah kebakaran yang menghanguskan rumah-rumah adat, disusul pandemi yang membuat denyut turisme tersendat. Selamat membaca.
Baca juga:
Nurdin Kalim
Redaktur Utama
SELINGAN
Wulla Poddu, Ritual Kebangkitan Marapu
Penganut kepercayaan Marapu kembali menggelar ritual paling sacral: Wulla Poddu. Bagaimana mereka bangkit dari keterpurukan?
Lesunya Pariwisata Marapu
Pandemi membuat kunjungan wisatawan ke kampung adat Marapu anjlok. Bagaimana masyarakat adat Marapu bertahan?
SINEMA
Satire Krisis Iklim
Film Don’t Look Up menyuguhkan humor gelap tentang krisis iklim. Seperti apa satire kelam dalam film bertabur bintang yang ditayangkan Netflix itu?
SENI
Instalasi Penjernih Air Tisna Sanjaya
Perupa Tisna Sanjaya membangun proyek seni instalasi penjernih air di Imah Budaya Cigondewah, Bandung. Instalasi ini dibuat karena Bandung mulai krisis air akibat sungai-sungainya digelontor limbah pabrik. Bisakah proyek seni bermanfaat secara nyata?
BUKU
Roman W.R. Supratman
Jarang diketahui W.R. Supratman, pencipta lagu “Indonesia Raya”, menulis roman. Belum sempat diedarkan, roman berjudul “Perawan Desa” yang diterbitkan 2000 eksemplar pada 1929 itu disita dan dilarang pemerintah kolonial Belanda. Kami meresensinya untuk Anda.