Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CekFakta #116 Studi Efektivitas Berbagai Jenis Vaksin Covid-19

image-gnews
Suasana vaksinasi Covid-19 bagi kelompok lanjut usia (lansia) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai dilaksanakan di BBPK Jakarta Kampus Hang Jebat, Jakarta, Selasa 25 Mei 2021. Vaksinasi Covid-19 ini bisa dilakukan bagi lansia yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) DKI Jakarta dan non-DKI Jakarta. TEMPO/Subekti.
Suasana vaksinasi Covid-19 bagi kelompok lanjut usia (lansia) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mulai dilaksanakan di BBPK Jakarta Kampus Hang Jebat, Jakarta, Selasa 25 Mei 2021. Vaksinasi Covid-19 ini bisa dilakukan bagi lansia yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) DKI Jakarta dan non-DKI Jakarta. TEMPO/Subekti.
Iklan

Halo pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

Sejumlah klaim politik kembali banyak beredar di media sosial pada awal Agustus 2021, di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan berbagai level. Serentetan klaim yang bernuansa kekecewaaan terhadap pemerintah itu menyebut nama-nama penting di puncak pemerintahan.

Sementara wabah masih merajalela, masyarakat masih terus adu pendapat tentang efektivitas berbagai vaksin Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Kemunculan varian delta kemudian semakin menambah kecemasan publik terhadap wabah yang merebak sejak lebih dari setahun yang lalu. Namun dari sejumlah studi dan temuan di lapangan justru menunjukkan benang merah yang melambungkan harapan.

Selamat membaca! 

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Studi Efektivitas Berbagai Jenis Vaksin Covid-19

Bagian ini ditulis oleh Siti Aisah, peserta Health Fellowship Tempo yang didukung oleh Facebook.

Efektivitas berbagai jenis vaksin Covid-19 masih menjadi bahan perbincangan. Apalagi, sejak kemunculan varian Delta, kekhawatiran akan penurunan efektivitas vaksin Covid-19 semakin besar. Sebelumnya, data-data terkait efektivitas vaksin berasal dari hasil uji klinis yang melibatkan sampel relawan. Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Profesor Tjandra Yoga Aditama mengatakan dampak varian Delta terhadap efikasi vaksin telah banyak dibahas para pakar, di antaranya penelitian berskala kecil. “Karena data-data masih awal maka WHO menyatakan bahwa bukti ilmiah dampak efikasi vaksin pada varian B1617.1, B1617.2 atau B1617.3 memang masih amat terbatas. Artinya perlu ditunggu perkembangan hasil penelitian”, katanya. Namun, baru-baru ini beberapa hasil penelitian dari dunia nyata telah dipublikasikan. 

  • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), Kementerian Kesehatan menerbitkan kajian tentang efektivitas vaksin Sinovac terhadap tenaga kesehatan. Riset dilakukan sejak 13 Januari hingga 18 Maret 2021 kepada 25.374 tenaga kesehatan di DKI Jakarta yang dinyatakan negatif Covid-19. Berdasarkan kajian tersebut, Kementerian Kesehatan menemukan vaksin Sinovac efektif mencegah infeksi Covid-19 hingga 94 persen setelah 28 hari penyuntikan dosis kedua. Dosis kedua juga mencegah perawatan Covid-19 pada hari ke-28 setelah penyuntikan. Efektivitas vaksin untuk mencegah perawatan mencapai 96 persen. Selain itu, vaksin Sinovac juga turut mencegah kematian sampai 100 persen setelah dosis kedua.
  • Studi lainnya oleh Balitbangkes dengan menggunakan sampel lansia juga mengungkap efektivitas vaksin Sinovac. Menggunakan sampel 86.916 lanjut usia (lansia) di DKI Jakarta sepanjang periode Maret hingga Mei 2021, studi tersebut mendapati dosis lengkap vaksinasi pada lansia efektif mencegah infeksi Covid-19 yang bergejala. Namun, efektivitas vaksin berbeda seiring waktu pasca suntikan dosis kedua. Efektivitas vaksin tertinggi mencapai 92 persen setelah 7 hari. Setelah 14 hari efektivitas vaksin berkurang menjadi 86 persen, lalu berkurang lagi menjadi 74 persen dan 52 persen setelah 21 dan 28 hari.

 

Suasana vaksinasi Covid-19 bagi kelompok lanjut usia (lansia) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di BBPK Jakarta Kampus Hang Jebat, Jakarta, Selasa 25 Mei 2021. Vaksinasi Covid-19 ini bisa dilakukan bagi lansia yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) DKI Jakarta dan non-DKI Jakarta. TEMPO/Subekti.

  • Sementara, data terbaru dari studi di Chili yang dipublikasikan di The New England Journal of Medicine menunjukkan efektivitas berbagai jenis vaksin terhadap penyakit simtomatik yang disebabkan oleh varian Delta, dibandingkan dengan varian Alfa. Vaksin Sinovac 86 persen efektif dalam mencegah rawat inap, 89,7 persen efektif dalam mencegah masuk ke unit perawatan intensif dan 86 persen efektif dalam mencegah kematian. Efektivitas dua dosis vaksin Pfizer 88 persen terhadap varian Delta. Vaksin AstraZeneca dua dosis memiliki efektivitas 67 persen terhadap varian Delta. Secara keseluruhan, studi ini menemukan tingkat efektivitas vaksin yang tinggi terhadap penyakit simtomatik akibat varian Delta setelah menerima dua dosis. Estimasi efektivitas vaksin pada varian Delta hanya sedikit lebih rendah dari estimasi efektivitas vaksin terhadap varian Alfa. Temuan ini akan mendukung upaya untuk memaksimalkan vaksinasi dua dosis di antara populasi yang rentan.
  • Korelasi skor tingkat keparahan paru-paru hasil CT scan dan status vaksinasi pada pasien Covid-19 di India menyajikan temuan dari dunia nyata. Pasien dewasa (>17 tahun) diklasifikasikan dalam 3 kelompok berdasarkan status vaksinasinya untuk menentukan korelasinya dengan skor CT-SS: divaksinasi lengkap, divaksinasi sebagian, dan tidak divaksinasi. Studi tersebut menunjukkan bahwa pasien yang divaksinasi baik sebagian atau lengkap memiliki skor tingkat keparahan CT (CT-SS) score yang lebih rendah dibandingkan dengan pasien yang tidak divaksinasi. Vaksinasi lengkap pada pasien bisa berperan penting dalam mencegah penyakit paru-paru yang parah.
  • Pada bulan April, sebuah studi menemukan bahwa vaksin Sinovac 67 persen efektif dalam mencegah penyakit simtomatik, 85 persen efektif dalam mencegah rawat inap dan 80 persen efektif dalam mencegah kematian. Di kesempatan lain, pejabat kesehatan Chile Rafael Araos menjelaskan efektivitas berbagai vaksin. Penjelasan yang disampaikan dalam konferensi pers itu menyebutkan bahwa vaksin Pfizer 87,7 persen efektif dalam mencegah Covid-19 bergejala, 98 persen efektif dalam mencegah masuk perawatan intensif dan 100 efektif efektif dalam mencegah kematian. Sedangkan vaksin AstraZeneca 68,7 persen efektif dalam mencegah Covid-19 bergejala, 98 persen efektif dalam mencegah masuk perawatan intensif dan 100 persen efektif dalam mencegah kematian.
  • Studi baru yang dilakukan di Inggris menunjukkan orang yang divaksinasi penuh dengan vaksin Covid-19 dua dosis memiliki 50 hingga 60 persen penurunan risiko terinfeksi varian delta dibandingkan dengan orang yang tidak divaksinasi. Studi ini meneliti hampir 100.000 orang yang melakukan tes swab Covid-19 di rumah antara 24 Juni dan 12 Juli. Paul Elliott, direktur program Penilaian Transmisi Komunitas Real-time (REACT-1) dari Imperial's School of Public Health, mengatakan, “Temuan ini mengkonfirmasi data kami sebelumnya yang menunjukkan bahwa dua dosis vaksin menawarkan perlindungan yang baik terhadap infeksi”. Para peneliti tidak menguraikan efektivitas vaksin tertentu. 

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab.

Waktunya Trivia!

Berikut beberapa kabar tentang misinformasi dan disinformasi, keamanan siber, serta privasi data pekan ini, yang mungkin terselip dari perhatian. Kami mengumpulkannya untuk Anda.

Apple berencana memeriksa setiap arsip foto dalam iPhone dan iCloud untuk mencegah praktik-praktik eksploitasi atau kekerasan terhadap anak. Sistem baru ini memang dapat membantu penegakan hukum dalam investigasi kriminal, tapi di sisi lain dapat membuka pintu bertambahnya tuntutan hukum dan pemerintah karena 'mengobok-obok' data pribadi pengguna. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Facebook memblokir akses tim peneliti Universitas New York yang mempelajari iklan politik dan misinformasi COVID-19 di situsnya.  Menurut para kritikus langkah Facebook ini dimaksudkan untuk membungkam penelitian yang bisa membuat perusahaan terlihat buruk. Facebook mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka telah menonaktifkan akun pribadi, halaman, aplikasi, dan akses para peneliti ke platformnya.

Twitter bekerja sama dengan situs berita untuk mengatasi disinformasi. Twitter mengatakan, kemitraan itu akan memungkinkannya untuk memastikan informasi yang akurat dan kredibel tersedia dengan cepat "ketika fakta masih diperdebatkan".

Komisi Nasional untuk Perlindungan Data Luksemburg (CNPD) memberi denda GDPR terbesar kepada Amazon senilai €746 juta (sekitar $887 juta) atas praktik periklanan dengan sasaran tertentu (targeted advertising). Denda tersebut berasal dari keluhan yang pertama kali diajukan oleh kelompok hak privasi Prancis La Quadrature du Net atas nama sekitar 10 ribu pelanggan Amazon yang memiliki informasi pribadi yang digunakan untuk pelacakan iklan tanpa sepengetahuan mereka.

Periksa Fakta Sepekan Ini

Baru-baru ini, klaim seputar runtuhnya pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin lebih banyak beredar dibandingkan dengan klaim-klaim terkait Covid-19. 

Klaim-klaim ini beredar di tengah kebijakan pembatasan yang dibuat pemerintah untuk menangani pandemi Covid-19 dinilai tak efektif dan cenderung menyengsarakan rakyat. Namun, setelah dicek faktanya, Tim Cek Fakta menemukan bahwa klaim-klaim tersebut seluruhnya keliru.

Buka tautan ke kanal CekFakta Tempo.co untuk membaca hasil periksa fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CekFakta #277 Mewaspadai Bahaya AI di Tangan Ekstremis dan Teroris

5 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
CekFakta #277 Mewaspadai Bahaya AI di Tangan Ekstremis dan Teroris

Mewaspadai Bahaya AI di Tangan Ekstremis dan Teroris


Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

6 hari lalu

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Arianti Anaya, berlari menghindari awak media seusai memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis, 12 September 2024. Arianti Anaya, diperiksa sebagai saksi terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri Covid-19 TEMPO/Imam Sukamto
Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

Sebelumnya, sudah ada banyak nama yang dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi APD Covid-19


Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

7 hari lalu

Ilustrasi mengenakan masker/pencemaran udara. REUTERS/Beawiharta
Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

Pemprov Papua melalui Dinas Kesehatan setempat meminta masyarakat agar mulai menerapkan penggunaan masker guna mencegah penularan virus Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet


Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

8 hari lalu

Suasana lengang area konter 'check in' Terminal Internasional saat hari pertama pembukaan kembali penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis 14 Oktober 2021. Bandara Ngurah Rai resmi dibuka kembali untuk melayani penerbangan internasional meskipun hingga Kamis siang masih belum ada pengajuan 'slot time' penerbangan internasional dari maskapai penerbangan di bandara tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

Erick Thohir merger PT Angkasa Pura I (Persero)atau AP I dan AP II melalui proses integrasi yakni PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.


CekFakta #276 Saling Jaga agar Tak Jadi Korban Perdagangan Orang

12 hari lalu

Ilustrasi judi online. Pixlr Ai
CekFakta #276 Saling Jaga agar Tak Jadi Korban Perdagangan Orang

Sampai sekarang, masih ada 44 WNI yang terjebak di wilayah konflik perbatasan Myanmar dan Thailand.


BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

18 hari lalu

Ilustrasi belanja / masyarakat kelas menengah. ANTARA/Puspa Perwitasari
BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti membeberkan dampak proporsi jumlah penduduk kelas menengah yang turun kelas.


Usut Korupsi Bansos Presiden di Masa Pandemi Covid-19, KPK Periksa Mantan Kepala Biro Kemensos

19 hari lalu

Warga menerima bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) oleh Presiden Joko Widodo di Gudang Bulog, Cibitung, Jawa Barat, Jumat 16 Februari 2024. Presiden Jokowi menepis anggapan bahwa kenaikan harga beras dipicu pemberian bantuan pangan dari pemerintah.  TEMPO/Subekti.
Usut Korupsi Bansos Presiden di Masa Pandemi Covid-19, KPK Periksa Mantan Kepala Biro Kemensos

KPK terus memeriksa sejumlah pihak yang terlibat dalam pengadaan Bansos Presiden di masa pandemi Covid-19. Kerugian negara sementara Rp 125 Miliar.


CekFakta #275 Hindari Panik, Bekali Diri untuk Tangkal Hoaks Seputar Cacar Monyet

19 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
CekFakta #275 Hindari Panik, Bekali Diri untuk Tangkal Hoaks Seputar Cacar Monyet

Agustus lalu Kementerian Kesehatan mengumumkan sebanyak 88 kasus cacar monyet (Mpox) di Indonesia.


BPS: 9,48 Juta Penduduk Kelas Menengah Turun ke Ambang Rentan Miskin

21 hari lalu

 Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. TEMPO/Aisha Shaidra
BPS: 9,48 Juta Penduduk Kelas Menengah Turun ke Ambang Rentan Miskin

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar mengatakan ada 9,48 juta penduduk kelas menengah yang turun kelas ke ambang rentan miskin.


Prabowo Ungkap Peran Jokowi Ketika Pandemi Covid-19

22 hari lalu

Presiden terpilih dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat tiba dalam penutupan Kongres III Partai NasDem di JCC, Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2024. Kongres III Partai NasDem kembali menetapkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum untuk periode 2024-2029. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prabowo Ungkap Peran Jokowi Ketika Pandemi Covid-19

Presiden terpilih Prabowo Subianto membela Presiden Jokowi yang kebijakan dan kinerjanya kerap mendapatkan kritikan.