Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CekFakta #114 Studi Efektivitas Vaksin Covid-19 terhadap Varian Delta

image-gnews
Petugas menggunakan hazmat mengangkat peti jenazah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari ambulans untuk dimasukan ke dalam liang lahat di TPU Rorotan, Jakarta Utara, Jumat, 20 Agustus 2021. Kematian akibat wabah Covid-19 secara nasional masih mencapai di angka 1000 perharinya. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Petugas menggunakan hazmat mengangkat peti jenazah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari ambulans untuk dimasukan ke dalam liang lahat di TPU Rorotan, Jakarta Utara, Jumat, 20 Agustus 2021. Kematian akibat wabah Covid-19 secara nasional masih mencapai di angka 1000 perharinya. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

Halo pembaca nawala Cek Fakta Tempo!

World Health Organization (WHO) khawatir jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia akan mencapai 200 juta pada akhir Agustus 2021. Ledakan kasus itu disebabkan super strain yang populer dengan sebutan varian Delta Covid-19. Sejumlah studi menjelaskan keganasan varian itu harus diatasi dengan serius, termasuk vaksinasi secara luas dan kebijakan lockdown.

Mari kita simak rangkuman sejumlah studi di bawah ini...

Apakah Anda menerima nawala ini dari teman dan bukan dari e-mail Tempo? Daftarkan surel di sini untuk berlangganan.

Studi Efektivitas Vaksin Covid-19 terhadap Varian Delta

Bagian ini ditulis oleh Siti Aisah, peserta Health Fellowship Tempo yang didukung oleh Facebook.

Salah satu penyebab lonjakan kasus Covid-19 adalah daya gebrak varian delta yang dapat menyebar dengan sangat cepat. Sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa varian ini akan menjadi varian yang dominan dalam hitungan bulan. 

Petugas menggunakan hazmat memasukkan peti jenazah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 ke dalam liang lahat di TPU Rorotan, Jakarta Utara, Jumat, 20 Agustus 2021. Kematian akibat wabah Covid-19 secara nasional masih mencapai di angka 1000 perharinya. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam sepekan terakhir, jumlah kasus Covid-19 di dunia bertambah sebanyak 3,4 juta orang. Jika angka terus naik, akibat penyebaran varian Delta, WHO menyebut jumlah kasus Covid-19 di dunia akan mencapai lebih dari 200 juta per akhir Agustus. Selain meningkatkan lonjakan kasus dan kematian pada kelompok rentan, varian ini dikabarkan dapat mempengaruhi efektivitas vaksin. 

  • Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman menyebut, varian Delta memenuhi kriteria super strain karena selain cepat menular, varian delta juga meningkatkan derajat keparahan gejala dan mempengaruhi efektivitas vaksin. Menurut Dicky, pemerintah perlu mengubah strategi penanganan Covid-19 untuk meredam terjadinya ledakan kasus akibat varian delta ini. “Tiga kombinasi strategi yang harus dilakukan, yakni melakukan testing yang masif dan agresif, vaksinasi masif, hingga lockdown. Ini semua selama ini berat untuk Indonesia. Tapi, kita harus benar-benar siapkan itu,” ujar dia.
  • Studi oleh Kesehatan Masyarakat Inggris (Public Health England) pada bulan Mei 2021 menunjukkan bahwa untuk pertama kalinya dua dosis vaksin Covid-19 sangat efektif melawan varian delta. Vaksin Pfizer-BioNTech 88 persen efektif terhadap penyakit simtomatik dari varian delta pada 2 minggu setelah pemberian dosis kedua. Sedangkan dua dosis vaksin AstraZeneca 60 persen efektif terhadap penyakit simtomatik dari varian delta. Kedua vaksin tersebut 33 persen efektif terhadap penyakit simtomatik dari varian delta pada 3 minggu setelah pemberian dosis pertama.
  • Studi yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine mengkonfirmasi temuan utama oleh Public Health England pada bulan Mei tentang kemanjuran vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech dan Oxford-AstraZeneca. Studi tersebut menemukan bahwa dua dosis vaksin Pfizer memiliki efektivitas 88 persen untuk mencegah penyakit simtomatik dari varian delta. Dua dosis vaksin AstraZeneca 67 persen efektif terhadap varian delta, yakni meningkat dari efektivitas pada laporan sebelumnya sebesar 60 persen. “Perbedaan efektivitas vaksin hanya sedikit lebih kecil pada varian delta dibandingkan dengan varian alpha setelah menerima dua dosis vaksin,” tulis peneliti Public Health England dalam penelitian tersebut. 
  • Sebuah studi di Skotlandia menemukan hasil yang serupa. Para peneliti menyimpulkan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech menawarkan perlindungan sangat baik terhadap varian delta dan menunjukkan efektivitas 79 persen pada 14 hari setelah menerima dosis kedua. Sedangkan vaksin AstraZeneca dapat memberi perlindungan sebesar 60 persen terhadap varian delta. Studi ini juga menunjukkan bahwa varian delta di Skotlandia terutama ditemukan pada kelompok usia yang lebih muda. Risiko dirawat di RS akibat Covid-19 kira-kira dua kali lipat pada pasien dengan varian delta dibandingkan varian alpha.  Risiko ini juga meningkat pada pasien dengan lima atau lebih penyakit penyerta yang relevan. 
  • Sementara itu, Israel yakin varian Delta telah melemahkan efektivitas program vaksinasi di negaranya. Kementerian Kesehatan Israel mengatakan vaksin Pfizer hanya 64 persen efektif untuk mencegah infeksi simtomatik, dibandingkan dengan tingkat kemanjuran sekitar 95 persen pada uji klinis pada tahun 2020. Vaksin tetap efektif hingga 93 persen untuk mencegah rawat inap dan kematian, kata pihak Kementerian itu. Para ahli telah berulang kali memperingatkan perlunya memvaksinasi setidaknya 70 persen populasi dunia untuk mencegah munculnya varian baru yang mungkin terbukti resisten terhadap vaksin yang ada.
  • Hasil penelitian di Kanada menunjukkan bahwa pemberian satu dosis vaksin Moderna terbukti efektif terhadap varian Delta, walaupun efektivitasnya cenderung lebih rendah dibandingkan terhadap varian Alpha. Vaksin Moderna memiliki efektivitas 72 persen mencegah Covid-19 simptomatik akibat varian Delta. Efektivitas satu dosis vaksin Moderna untuk mencegah rawat inap atau kematian akibat Covid-19 umumnya lebih tinggi daripada efektivitas pada infeksi Covid-19 simptomatik. Satu dosis vaksin Moderna efektif mencegah rawat inap dan kematian akibat Covid-19 hingga 96 persen.

Kenal seseorang yang tertarik dengan isu disinformasi? Teruskan nawala ini ke surel mereka. Punya kritik, saran, atau sekadar ingin bertukar gagasan? Layangkan ke sini.

Ikuti kami di media sosial:

Facebook

Twitter

Instagram

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CekFakta #277 Mewaspadai Bahaya AI di Tangan Ekstremis dan Teroris

7 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
CekFakta #277 Mewaspadai Bahaya AI di Tangan Ekstremis dan Teroris

Mewaspadai Bahaya AI di Tangan Ekstremis dan Teroris


Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

8 hari lalu

Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Arianti Anaya, berlari menghindari awak media seusai memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Kamis, 12 September 2024. Arianti Anaya, diperiksa sebagai saksi terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri Covid-19 TEMPO/Imam Sukamto
Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

Sebelumnya, sudah ada banyak nama yang dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi APD Covid-19


Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

8 hari lalu

Ilustrasi mengenakan masker/pencemaran udara. REUTERS/Beawiharta
Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

Pemprov Papua melalui Dinas Kesehatan setempat meminta masyarakat agar mulai menerapkan penggunaan masker guna mencegah penularan virus Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet


Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

10 hari lalu

Suasana lengang area konter 'check in' Terminal Internasional saat hari pertama pembukaan kembali penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis 14 Oktober 2021. Bandara Ngurah Rai resmi dibuka kembali untuk melayani penerbangan internasional meskipun hingga Kamis siang masih belum ada pengajuan 'slot time' penerbangan internasional dari maskapai penerbangan di bandara tersebut. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

Erick Thohir merger PT Angkasa Pura I (Persero)atau AP I dan AP II melalui proses integrasi yakni PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.


CekFakta #276 Saling Jaga agar Tak Jadi Korban Perdagangan Orang

14 hari lalu

Ilustrasi judi online. Pixlr Ai
CekFakta #276 Saling Jaga agar Tak Jadi Korban Perdagangan Orang

Sampai sekarang, masih ada 44 WNI yang terjebak di wilayah konflik perbatasan Myanmar dan Thailand.


BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

19 hari lalu

Ilustrasi belanja / masyarakat kelas menengah. ANTARA/Puspa Perwitasari
BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti membeberkan dampak proporsi jumlah penduduk kelas menengah yang turun kelas.


Usut Korupsi Bansos Presiden di Masa Pandemi Covid-19, KPK Periksa Mantan Kepala Biro Kemensos

20 hari lalu

Warga menerima bantuan pangan beras cadangan pangan pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) oleh Presiden Joko Widodo di Gudang Bulog, Cibitung, Jawa Barat, Jumat 16 Februari 2024. Presiden Jokowi menepis anggapan bahwa kenaikan harga beras dipicu pemberian bantuan pangan dari pemerintah.  TEMPO/Subekti.
Usut Korupsi Bansos Presiden di Masa Pandemi Covid-19, KPK Periksa Mantan Kepala Biro Kemensos

KPK terus memeriksa sejumlah pihak yang terlibat dalam pengadaan Bansos Presiden di masa pandemi Covid-19. Kerugian negara sementara Rp 125 Miliar.


CekFakta #275 Hindari Panik, Bekali Diri untuk Tangkal Hoaks Seputar Cacar Monyet

21 hari lalu

Ilustrasi MPOX. Shutterstock
CekFakta #275 Hindari Panik, Bekali Diri untuk Tangkal Hoaks Seputar Cacar Monyet

Agustus lalu Kementerian Kesehatan mengumumkan sebanyak 88 kasus cacar monyet (Mpox) di Indonesia.


BPS: 9,48 Juta Penduduk Kelas Menengah Turun ke Ambang Rentan Miskin

22 hari lalu

 Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. TEMPO/Aisha Shaidra
BPS: 9,48 Juta Penduduk Kelas Menengah Turun ke Ambang Rentan Miskin

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar mengatakan ada 9,48 juta penduduk kelas menengah yang turun kelas ke ambang rentan miskin.


Prabowo Ungkap Peran Jokowi Ketika Pandemi Covid-19

23 hari lalu

Presiden terpilih dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh saat tiba dalam penutupan Kongres III Partai NasDem di JCC, Jakarta, Selasa, 27 Agustus 2024. Kongres III Partai NasDem kembali menetapkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum untuk periode 2024-2029. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prabowo Ungkap Peran Jokowi Ketika Pandemi Covid-19

Presiden terpilih Prabowo Subianto membela Presiden Jokowi yang kebijakan dan kinerjanya kerap mendapatkan kritikan.