Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CekFakta #1 Langkah Mark Zuckerberg Basmi Hoaks di Facebook

image-gnews
CEO Facebook Mark Zuckerberg tiba untuk bersaksi di depan sidang bersama Komite Perdagangan dan Energi di Capitol Hill di Washington, 10 April 2018. (AP Photo, Alex Brandon)
CEO Facebook Mark Zuckerberg tiba untuk bersaksi di depan sidang bersama Komite Perdagangan dan Energi di Capitol Hill di Washington, 10 April 2018. (AP Photo, Alex Brandon)
Iklan

Pada Januari 2019, Facebook menghapus lebih dari 800 akun yang terkait dengan Grup Saracen—sindikat penyedia jasa konten kebencian terkait SARA. Ini menjadi langkah kesekian Facebook dalam usahanya “membersihkan” platformnya dari menjadi tempat penyebaran hoaks.

Selamat datang di nawala pertama Tim CekFakta Tempo edisi 12 Februari 2019. Saya Astudestra Ajengrastri, TruthBuzz Fellow yang saat ini bekerja untuk tim pemeriksa fakta Tempo. Program dari International Center for Journalist (ICFJ) ini bertujuan untuk memperluas literasi dan mengatasi permasalahan disinformasi di Indonesia. Melalui medium ini, setiap pekan saya akan menyajikan info terkini terkait isu misinformasi, baik dalam skala nasional maupun global.

Punya kritik, saran, atau sekadar ingin menyapa? Layangkan surel ke sini.

PLATFORM

Apa yang dilakukan Mark Zuckerberg untuk mengatasi penyebaran hoaks di platformnya?

Pekan lalu, Facebook menutup 207 halaman Facebook, 800 akun Facebook, 546 grup Facebook, dan 208 akun Instagram yang dicurigai melakukan perilaku inautentik terkoordinasi. Seluruh akun dan halaman ini terkait dengan Saracen.

Facebook, akhirnya, membentuk operasi khusus untuk mengurusi masalah integritas elektoral.

  • Operasi ini akan dibuka di dua tempat dalam waktu dekat, Dublin dan Singapura. Pusat operasi Singapura akan fokus mengawasi pemilihan umum yang sedang dihadapi beberapa negara di wilayah Asia, termasuk Indonesia, Filipina, dan Thailand.
  • Raksasa sosial media ini akan meluncurkan alat untuk membuat iklan politik di Facebook lebih transparan, di antaranya “memaksa” pemasang iklan bermuatan politik untuk menyebutkan identitas dengan tag ‘iklan ini dibayar oleh (nama akun)’ pada konten tersebut.

Informasi-informasi yang salah beredar masif di aplikasi pesan dengan enkripsi tertutup, dan WhatsApp menyadari itu.

  • Belajar dari India, WhatsApp kini membatasi fitur meneruskan pesan menjadi lima untuk setiap pengguna di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dengan pembatasan sebanyak ini, WhatsApp mengaku melihat adanya penurunan perilaku meneruskan pesan pada sebanyak 25 persen pengguna.
  • Namun para pemeriksa fakta meragukan ini jadi solusi untuk mengatasi penyebaran hoaks melalui WhatsApp.

Meski begitu, usaha Facebook dan WhatsApp memerangi hoaks di platform mereka terancam sia-sia. Zuckerberg berencana mengintegrasikan layanan seluruh aplikasi berbagi pesan mereka—WhatsApp, Instagram Messenger, dan Facebook Messenger. Meski tetap berdiri sendiri-sendiri, ketiganya kelak akan berbagi infrastruktur teknologi yang sama. 

Apa artinya bagi ancaman penyebaran disinformasi?

  • Integrasi yang dijadwalkan luncur pada 2020 ini dikatakan akan menerapkan pengiriman pesan terenkripsi antar pengguna.
  • Fitur yang menjamin pesan antar pengguna tak “diintip” pihak lain ini telah menjadikan WhatsApp ranah gelap penyebaran disinformasi karena konten pesan yang tak terdeteksi.

PEMILU

Apa yang dipelajari para pemeriksa fakta Indonesia dari debat capres-cawapres pertama?

Bahwa perbedaan diksi “luas” dan “besar” bisa membuat tim cek fakta sebuah redaksi dilaporkan ke Dewan Pers.

  • Sementara kasus ini mungkin selesai dengan upaya mediasi, pemeriksa fakta independen kini harus mulai berpikir untuk membentengi tim mereka dengan kuasa hukum, guna menghadapi kemungkinan berhadapan dengan permasalahan legal di masa mendatang.

Selain banyaknya disinformasi tentang pemilu yang menyebar luas, kurangnya program kerja nyata dari kedua kandidat menggiring masyarakat untuk memilih golput.

  • Hasil sigi dari beberapa lembaga survei memprediksi jumlah golput pada pemilu tahun ini akan menyamai Pemilu 2009 dan 2014, yakni lebih dari 20 persen.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

VERBATIM

"TABAYYUN. Hoax itu macem-macem, bikin gaduh dan meresahkan masyarakat. Jgn kemakan hoax. Jgn ikut sebarkan hoax. Jgn mudah dihasut dan diadu domba. Tabayyun, klarifikasi atau cek ricek sangat penting."

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengunggah video di akun Instagram untuk men-debunk sejumlah berita bohong yang tersebar di sosial media. Salah satunya adalah berita bermuatan sentimen negatif terhadap tenaga kerja asing di Morowali.

RISET

Twitter masih menjadi platform untuk menyebar kabar bohong dan konspirasi.

  • Platform cuitan ini pernah berjanji akan menghapus akun yang “berperilaku layaknya spam”.
  • Namun, 82 persen akun yang dipetakan menyebarkan berita bohong dan konspirasi di masa pemilu Amerika Serikat pada 2016 masih aktif dan mencuit hingga kini.

Psst, buka riset dari Knight Foundation ini melalui browser komputer. Super keren!

HOAKS SEPEKAN INI

Seminggu ini, Tim CekFakta Tempo menelusuri kebenaran beberapa hoaks yang terunggah di dunia maya. Baca lebih lanjut hasil kerja kami:

Ikuti kami di sosial media:

Facebook

Twitter

Instagram

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

11 jam lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.


Namanya Disebut di Sidang MK Soal Netralitas TNI, Berikut Profil Mayor Teddy Ajudan Prabowo

1 hari lalu

Cuplikan video Mayor Teddy dan Dokter Gunawan. TIktok
Namanya Disebut di Sidang MK Soal Netralitas TNI, Berikut Profil Mayor Teddy Ajudan Prabowo

Nama Mayor Teddy dikenal publik setelah menjadi ajudan Prabowo dan menimbulkan kontroversi karena hadir di debat capres masih aktif anggota TNI.


Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

1 hari lalu

Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kanan) dan Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) saling memegang bahu usai beradu gagasan dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. Debat perdana tersebut mengangkat topik pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peninngkatan layanan publik dan kerukunan warga. ANTARA/Galih Pradipta
Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

Menurut putusan MK, kontroversi Mayor Teddy dan netralitas TNI saat hadir di debat capres sudah diselesaikan Bawaslu dan tidak melanggar UU Pemilu.


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

2 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Chat Sering Tenggelam, WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Obrolan untuk Mengatasinya

7 hari lalu

WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Chat (Phone Arena)
Chat Sering Tenggelam, WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Obrolan untuk Mengatasinya

Fitur baru WhatsApp ini memungkinkan pengguna untuk mengetahui pesan baru atau yang terlewatkan dari pandangannya.


Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

7 hari lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:


Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

9 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Elon Musk Usulkan Biaya Langgan bagi Pengguna X Baru, Ini Alasannya

Elon Musk, CEO platform media sosial X, pada Senin mengusulkan biaya langganan bagi pengguna baru


Prajogo Pangestu Masuk Daftar 5 Orang Terkaya Dunia, Kekayaannya Paling Banyak Bertambah Sepanjang 2023

14 hari lalu

Konglomerat pendukung IKN Nusantara antara lain Aguan, Prajogo Pangestu, Boy Thaher bertemu sesuai unggahan di Instagram politisi Maruarar Sirat, 7 Desember 2023. Foto: IG @maruararsirait
Prajogo Pangestu Masuk Daftar 5 Orang Terkaya Dunia, Kekayaannya Paling Banyak Bertambah Sepanjang 2023

Prajogo Pangestu orang terkaya bersama Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, dan Elon Musk yang kekayaannya terbanyak bertambah sepanjang 2023 versi Forbes.


Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

19 hari lalu

Juru Bicara Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Troy Pantouw di Hotel Shangri-La Jakarta pada Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Annisa Febiola
Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

Jubir OIKN sebut video viral soal kandungan gas di wilayah IKN adalah hoaks.


Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

19 hari lalu

Ilustrasi Facebook, TikTok, Twitter. (NDTV)
Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.